1. Servis
Servis atau juga disebut dengan serve adalah pukulan
permulaan yang dilakukan untuk mengawali suatu permainan bola voli. Namun,
Servis ini juga dapat digunakan sebagai pukulan serangan yang bertujuan untuk
mendapatkan poin. Dalam servis juga ada beberapa teknik yang dapat dilakukan,
diantaranya:
A. Servis
Bawah
Servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayun tangan dari belakang kedepan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan lalu dipukul. Tahap-tahap pelaksanaanya, yaitu:
Servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayun tangan dari belakang kedepan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan lalu dipukul. Tahap-tahap pelaksanaanya, yaitu:
Sikap siap:
1) Bediri
dengan kaki kiri didepan dan kaki kanan dibelakang selebar bahu, bila kidal
sebaliknya.
2) Lengan
kiri dijulurkan dan memegang bola.
3) Sedangkan
tangan kanan untuk memukul bola. Untuk memukul bola telapak tangan bisa
menggenggam, setengah menggenggam, dan terbuka.
4) Ayunkan
tangan kanan kira-kira 45̊̊ kebelakang untuk mengambil persiapan.
5) Badan
dicondongkan kedepan.
6) Berat
badan ditumpukan pada tungkai sebelah belakang.
Cara pelaksanaan:
1) Bola
dilempar rendah keatas.
2) Ayunkan
tangan kanan yang sudah mengambil persiapan di belakang ke depan.
3) Sambil
mengayunkan tangan berat badan pindahkan ke tungkai depan.
4) Pusatkan
perhatian pada bola, dan pukul bola dengan telapak tangan yang menggenggam,
setengah menggenggam, atau terbuka.
5) Bola
dipukul dengan cara didorong tanpa atau dengan sedikit gerakan dengan
menggerakkan pergelanggan tangan diikuti dengan meluruskan siku.
Sikap
akhir:
1) Kedua
tungkai diluruskan.
2) Tubuh
bagian atas ditegakkan.
3) Titik
berat badan dipindahkan ke tungkai depan.
4) Segera
masuk kelapangan.
B. Servis
Atas
Servis atas adalah senang untuk dikuasai
dan ia lebih kuat (harder) serta berat (heavier) berbanding dengan servis bawah
tangan. Tahap-tahap pelaksanaanya, yaitu:
Sikap
siap:
1) Bediri
dengan kaki kiri didepan dan kaki kanan dibelakang selebar bahu, bila kidal
sebaliknya.
2) Tangan
kanan dan kiri sama-sama memegang bola, dengan tangan kiri menyangga bola
sedangkan tangan kanan memegang bagian atas bola.
Cara
pelaksanaan:
1) Bola
dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu.
2) Telapak
tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap
kedepan.
3) Berat
badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
4) Badan
dilentingkan ke belakang.
5) Setelah
tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan.
6) Lengan
harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
7) Bola
dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan.
Sikap
akhir:
1) Berat
badan dipindahkan ke tungkai sebelah depan.
2) Gerakan
lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
3) Segera
masuk kelapangan.
Servis
float dilakukan selepas memukul bola di tengahnya dengan tapak tangan yang
terbuka, tangan berhenti dengan serta-merta tanpa diteruskan lagi. Ini
menyebabkan bola terapung atau meluncur tanpa diteruskan lagi.Ini menyebabkan
bola terapung atau meluncur tanpa putaran langsung.Gelombang ini bergerak
dengan laju melintasi jaring dan tiba-tiba pecah atau mati (breaks or dies)
jadi penerima mungkin terganggu sementara imbangannya. Tahap-tahap
pelaksanaanya, yaitu:
Sikap siap:
1) Bediri
dengan kaki kiri didepan dan kaki kanan dibelakang selebar bahu, bila kidal
sebaliknya.
2) Kaki
depan harus menuju dengan tepat ke tempat di mana bola yang diarahkan.
3) Berat
badan ditumpu tungkai belakang.
4) Lutut
dibengkokkan sedikit.
5) Berdiri
di antara 2 hingga 10 kaki jauh daripada garisan belakang.
Cara
Pelaksanaan:
1) Lambungan
dan pemindahan berat badan
2) Berat
badan tertumpu di tungkai belakang semasa dalam posisi bersedia.
3) Meletak
tangan servis di atas bola menghadap ke bawah (untuk menolong kawalan bola).
4) Bengkokkan
lutut sedikit ke belakang, pada masa yang sama naikkan lengan lambungan.
5) Tangan
servis masih berkontak dengan bola.
6) Lambungan
diteruskan dengan lengan tangan bergerak ke atas secara berlanjutan
7) dan
lutut diluruskan.
8) Tidak
ada pergerakan di pergelangan tangan yang membuat lambungan.
9) Melambungkan
bola terus ke atas, di hadapan bahu tangan servis tidak lebih daripada 18 inci
tingginya.
10) Berat
badan dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan apabila lambungan telah
mencapai kemuncaknya.
11) Menghayun
lengan memukul dengan mengunakan aksi membaling seperti dalam permainan besbol.
12) Memulakan
ayunan lengan ke hadapan apabila berat badan dipindahkan dari tungkai belakang
ke tungkai depan.
14) Memastikan
pergelangan tangan adalah tegar.
15) Kontak
bola dengan meletakkan tangan di tengah atau sedikit di bawah bagian tengah
bola dengan lengan yang cukup lurus.
16) Mata
memandang bola semasa servis dilakukan.
Sikap
akhir:
1) Berat
badan dipindahkan ke tungkai sebelah depan.
2) Kedua
lutut lurus.
3) Segera
masuk kelapangan.
2. Passing
Passing adalah suatu usaha seorang pemain dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan/mengumpan bola kepada teman dalam
satu tim untuk dimainkan di daerah lapangan sendiri. Jika bola datang dari atas
merupakan salah satu bola yang dinamakan bola parabol/melengkung dapat
digunakan dengan passing atas dan jika bola telah dalam posisi rendah dapat
digunakan dengan passing bawah.
A. Passing
Bawah
Passing bawah merupakan teknik dasar
bola voli. Teknik ini digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul
bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantul dari net.
Passing bawah merupakan awal dari sebuah penyerangan dalam bola
voli.Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya passing bawah.
Apabila bola yang dioperkan jelek, maka pengumpan akan mengalami kesulitan
untuk menempatkan bola yang baik untuk para penyerang. Tahap-tahap
pelaksanaanya, yaitu:
Sikap siap:
1) Bergerak
kearah bola dan atur posisi tubuh.
2) Genggam
jari tangan.
3) Kedua
tungkai merenggang santai selebar bahu, bahu terbuka lebar.
5) Kedua
tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º
dengan badan.
6) Bentuk
landasan dengan lengan.
7) Ibu
jari sejajar, siku terkunci.
8) Lengan
sejajar paha, punggung lurus
9) Pandangan
ke arah bola.
Cara
pelaksanaan:
1) Terima
bola di depan badan.
2) Kaki
sedikit diulurkan, lengan jangan diayunkan.
3) Alihkan
berat badan ke depan.
4) Pukul
bola jauh dari badan, gerakkan landasan ke sasaran.
5) Tungkai
mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur
lurus.
6) Tungkai
dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu
7) Pinggul
bergerak ke depan.
8) Perhatikan
saat bola menyentuh lengan.
Sikap
akhir:
1) Jari
tangan tetap digenggam, siku tetap terkunci.
2) Landasan
mengikuti bola ke sasaran.
3) Lengan
sejajar di bawah bahu.
4) Pindahkan
berat badan ke arah sasaran.
5) Perhatikan
bola bergerak ke sasaran.
B. Passing
Atas
Pada
dasarnya passing atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan
lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan
dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan. Tahap-tahap
pelaksanaanya, yaitu:
1) Berdiri
dengan kedua kaki tebuka selebar bahu.
2) Salah
satu tungkai berada didepan sebagai tumpuan berat badan.
3) Tungkai
ditekuk sampai lutut membuat sudut 135º.
4) Sikap
jari seperti hendak merangkum bola.
5) Posisi
lengan ditekuk didepan muka diatas kening.
6) Siku
tidak terlalu terbuka kesamping.
1) Saat
bola diatas, kedua tangan agak ditekuk pada siku maupun pergelangan tangan.
2) Bola
disentuh oleh ujung jari-jari tangan. Dengan perkenaan ibu jari 2, telunjuk
1,5, jari tengah 1, jari manis 1,5 dan kelingking 2. Tidak boleh dengan telapak
tangan.
3) Tungkai
dijulurkan kembali sampai berjingkat.
4) Bola
dilambungkan kedepan atas dengan jari.
5) Bola
didorong dengan menggerakan pergelanggan tangan diikuti dengan meluruskan siku.
6) Bantuan
lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
Sikap
akhir:
1) Setelah
bola berhasil dipassingkan lengan harus lurus sebagai gerakan lanjutan.
2) Diikuti
dengan badan dan langkah kaki kedepan agar koordinasi tetap terjaga.
3. Smash
Smash adalah suatu gerakan memukul bola dengan
keras, menukik tajam. Smash juga merupakan bentuk serangan yang efektif untuk
mendapatkan kemenangan dalam bola voli. Ada hal yang perlu mendapat perhatian
dalam melakukan smash,yaitu :awalan,tolakan,saat bola di atas net dan
pendaratan. Tahap-tahap pelaksanaanya, yaitu:
A. Tahap
Awalan :
1) Awalan
tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya
bola.
2) Langkah
terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus
memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah
lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya.
3) Arah
yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di
belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi
menghadap net.
4) Kedua
lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah
pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua lengan
itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.
B. Tahap
meloncat :
1) Untuk
memukul right handlangkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah biasa kemudian
diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang
diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya).
2) Langkah
pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus.
3) Pada
waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan,
kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat.
4) Lengan
yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi
bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan
setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
C. Tahap
saat memukul bola :
1) Dalam
gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smashyang ada.
2) Gerakan
memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan
membungkukkan badan.
3) Suharno,
(1982 : 34) menyatakan setelah smasherberada di udara dan lengan sudah
terangkat ke atas dilanjutkan gerakan memukul bola dan hasil pukulannya akan
lebih sempurna apabila smashermenggunakan lecutan tangan, lengan, dan
membungkukkan badan merupakan kesatuan gerak yang harmonis.
D. Tahap
mendarat :
1) Cara
mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk
ke depan.
2) Kaki
diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan.
3) Atlet
mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.
Sumber Belajar:
SUKA KALAH JUDI ?
BalasHapusSUDAH TIDAK JAMAN NYA LAGI
AYO GABUNG SEKARANG JUGA
KAMI HADIR DENGAN INOVASI TERBARU DAN TERCANGGIH
POKER - DOMINO - CAPSA - CEME
Dengan Jackpot yang berlimpah
Dan Mudah menang nya setiap hari (PIN BBM : 7AC8D76B)