Pendidikan Jasmani dan Olahraga


1.      Pendidikan Jasmani
a.    Pengertian Pendidika jasmani
   Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
   Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
   Pendidikan jasmani ini harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistic tubuh jiwa ini termaksud pula penekanan pada ketiga domain kependidikan, psikomotor, kognitif, dan afektif.
   Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
b.    Tujuan Pendidikan Jasmani
   Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan secara keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
   Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan jasmani, diantaranya:
1)   Perkembangan Pribadi
a)      Pertumbuhan fisik optimal
b)      Sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual
c)      Kesegaran jasmani optimal
d)      Cerdas
e)      Kreatif dan inovatif
f)       Terampil dalam gerak dan  memecahkan masalah
g)      Jujur, disiplin, percaya diri, dan   tanggung jawab
2)   Hubungan Antar Pribadi dan Lingkungan
a)      Hormat pada sesame
b)      Gotong royong
c)      Luwes (mudah menyesuaikan diri)
d)      Komunikatif dalam ide (konsep) dan   pemikiran
e)      Etika (sopan santun)
f)       Menghargai kondisi lingkungan
g)      Melestarikan lingkungan yang sehat  dan harmonis
     Selain itu pendidikan jasmani juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk :
1)   Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
2)      Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3)      Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
4)      Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5)      Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
6)      Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga
c.       Isi Pembelajaran
Dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
d.      Orientasi Pembelajaran
Pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti dengan atlet lain.
2.      Olahraga
a.       Pengertian Olahraga
Olahraga sebenarnya memiliki dua arti yaitu olahraga yang berasal dari Bahasa Indonesia dan olahraga yang berasal dari kata sport. Olahraga yang berasal dari bahasa Indinesia memiliki arti gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Sedangkan pengertian olahraga yang berasal dari kata sport dalam budaya Amerika diartikan sebagai aktivitas bermain yang diorganisir dan bersifat kompetetif. Coakley (2001), menyatakan bahwa olahraga memiliki tiga indikator, yaitu: 1) sebagai bentuk keterampilan tingkat tinggi; 2) dimotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik motivasi; dan 3) ada lembaga yang mengatur dan mengelolanya.
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Olahraga juga bisa diartikan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.
b.      Tujuan Olahraga
1)        Peningkatan
Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran seseorang.kebugaran ini di tandai olah daya tahan jantung,otot,kelenturan tubuh,komposisi tubuh,kecepatan gerak,kelincahan,denyut nadi.latihan slalu di monetor[periksa]agar tidak melebihi denyut yang di perbolehkan antara72-87%  dari denyut yang maksimal.
2)      Pencegahan
Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia[kurang gerak],memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.
3)        Pengobatan
Membantu proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing manis,rematik,asma,kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.
4)      Pemulihan
Penyandang cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak,otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.
3.         Hubungan pendidikan Jasmani dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita juga harus mempertimbangkan hubungan antar bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu popular dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Bermain pada intinya adalah aktifitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan didalam keduanya.
Olahraga dipihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang teorganisasi, yang menempatkanya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Diatas semua pengertian itu, olahraga adalah aktifitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kopetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain, karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan prestasi maka itulah pendidikan jasmani (penjas). Pendidikan jasmani serta olahraga memiliki satu persamaan yang sangat menonjol, yaitu sama-sama mengandung “gerak insani”. Olahraga dapat dimanfaatkan untuk proses kependidikan, meskipun pada dasarnya olahraga muncul bukan diarahkan untuk kepentingan pendidikan. Sedangkan penjas tidak akan lepas dari yang namanya aktivitas jasmani.
4.         Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Kategori
Pendidikan Jasmani
Olahraga

Objek

Seluruh Siswa
Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga tertentu, calon atlet/atlet
Subjek
Guru pendamping
Pelatih
Tujuan
Untuk mencapai tujuan pendidikan
Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya
Materi
Semua aktivitas fisik / gerak (termasuk olahraga )
Cabang-cabang olahraga
Sasaran
Aktivitas fisik / gerak sebagai alat
Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati
Sifat
Wajib
Sukarela
Waktu pelaksanaan
Intrakurikuler
Ekstrakurikuler


Sumber Belajar:

3 komentar:

  1. SUKA KALAH JUDI ?
    SUDAH TIDAK JAMAN NYA LAGI
    AYO GABUNG SEKARANG JUGA
    KAMI HADIR DENGAN INOVASI TERBARU DAN TERCANGGIH

    POKER - DOMINO - CAPSA - CEME
    Dengan Jackpot yang berlimpah
    Dan Mudah menang nya setiap hari (PIN BBM : 7AC8D76B)

    BalasHapus